Banjir Bandang Cihaurbeuti Korban Tewas Menjadi Tiga Orang
CIAMIS, Korban tewas bencana banjir bandang di Cihaurbeuti Ciamis bertambah menjadi tiga orang. Korban terkahir adalah Ny. Anih (53) warga Dusun Ciawitali. Korban meninggal di pengungsian yang terletak tidak jauh dari Posko Bencana Ciahurbeuti, Kamis (31/3) pukul 8.00 WIB.
''Sejak di pengungsian kondisi kesehatannya terus menurun. Mungkin almarhum mengalami shock karena terus kepikiran rumah yang rusak, sawahnya yang hancur. Dengan demikian jumlah korban jiwa menjadi tiga orang, sebelumnya Ikin dan Raihan,'' tutur Camat Cihaurbeuti Sahlan di dampingi Kepala Desa Padamulya, Haerudin, Kamis (31/2).
Data di Posko Bencana alam di Kecamatan Ciahurbeuti, tercatat jumlah pengungsi sebanyak 2.724 jiwa. Jumlah tersebut lebih banyak apabila dibandingkan sehari sebelumnya hanya 1.347 jiwa. Penambahan tersebut berasal dari pengungsi yang sebelumnya tinggal di rumah penduduk atau kerabat, pindah ke lokasi pengungsian yang telah ditentukan. Dari enam pos pengungsian, terbanyak di Dusun Ciawitali (1.204 jiwa). Kemudian Dusun Sadakaler (587), Dusun Sadakidul (343), Dusun Depok (379), Dusun Bojong (189) dan Dusun Cigorowong (22).
Rumah rusak berat sebanyak 50 unit, tujuh rusak sedang dan 138 rusak ringan. Banjir bandang juga menyebabkan hancurnya 50 hektar sawah yang sebagian besar siap panen. Sembilan hentar kolam ikan juga hancur tidak berbekas, serta sejumlah fasilitas umum seperti sekolah, tiga jembatan, irigasi dan lainnya. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp 6,9 miliar.
Ratusan relawan bersama masyarakat juga terus membersihkan lumpur yang masuk perumahan, serta menyingkirkan batang pohon yang menghalangi jalan. Pos kesehatan juga ramai dikunjungi pengungsi yang mengeluh sakit. Misalnya posko kesehatan di SMP ASB Miftahul Ulum, banyak pengungsi yang mengeluh sakit kepala, dan diare.
Relawan kesehatan di posko tersebut dr. Jane mengungkapkan, setiap hari ada pengungsi yang memeriksakan kesehatannya. Umumnya pengungsi mengeluh kepala pusing, diare, flu dan demam. ''Kebanyakan pusing, karena tekanan darahnya tinggi. Mungkin karena banyak fikiran, capai sehingga tensinya tinggi. Selain itu juga diare,' ungkapnya.
CIAMIS, Korban tewas bencana banjir bandang di Cihaurbeuti Ciamis bertambah menjadi tiga orang. Korban terkahir adalah Ny. Anih (53) warga Dusun Ciawitali. Korban meninggal di pengungsian yang terletak tidak jauh dari Posko Bencana Ciahurbeuti, Kamis (31/3) pukul 8.00 WIB.
''Sejak di pengungsian kondisi kesehatannya terus menurun. Mungkin almarhum mengalami shock karena terus kepikiran rumah yang rusak, sawahnya yang hancur. Dengan demikian jumlah korban jiwa menjadi tiga orang, sebelumnya Ikin dan Raihan,'' tutur Camat Cihaurbeuti Sahlan di dampingi Kepala Desa Padamulya, Haerudin, Kamis (31/2).
Data di Posko Bencana alam di Kecamatan Ciahurbeuti, tercatat jumlah pengungsi sebanyak 2.724 jiwa. Jumlah tersebut lebih banyak apabila dibandingkan sehari sebelumnya hanya 1.347 jiwa. Penambahan tersebut berasal dari pengungsi yang sebelumnya tinggal di rumah penduduk atau kerabat, pindah ke lokasi pengungsian yang telah ditentukan. Dari enam pos pengungsian, terbanyak di Dusun Ciawitali (1.204 jiwa). Kemudian Dusun Sadakaler (587), Dusun Sadakidul (343), Dusun Depok (379), Dusun Bojong (189) dan Dusun Cigorowong (22).
Rumah rusak berat sebanyak 50 unit, tujuh rusak sedang dan 138 rusak ringan. Banjir bandang juga menyebabkan hancurnya 50 hektar sawah yang sebagian besar siap panen. Sembilan hentar kolam ikan juga hancur tidak berbekas, serta sejumlah fasilitas umum seperti sekolah, tiga jembatan, irigasi dan lainnya. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp 6,9 miliar.
Ratusan relawan bersama masyarakat juga terus membersihkan lumpur yang masuk perumahan, serta menyingkirkan batang pohon yang menghalangi jalan. Pos kesehatan juga ramai dikunjungi pengungsi yang mengeluh sakit. Misalnya posko kesehatan di SMP ASB Miftahul Ulum, banyak pengungsi yang mengeluh sakit kepala, dan diare.
Relawan kesehatan di posko tersebut dr. Jane mengungkapkan, setiap hari ada pengungsi yang memeriksakan kesehatannya. Umumnya pengungsi mengeluh kepala pusing, diare, flu dan demam. ''Kebanyakan pusing, karena tekanan darahnya tinggi. Mungkin karena banyak fikiran, capai sehingga tensinya tinggi. Selain itu juga diare,' ungkapnya.
Posting Komentar